Masa Kecil Kelam, Perebutan Tahta Berdarah: Sejarah Ken Arok Menuju Singgasana Singasari

sejarah ken arok

Ken Arok, nama yang terukir dalam tinta sejarah sebagai pendiri Kerajaan Singasari, menyimpan kisah hidup penuh misteri dan ambisi. Lahir sekitar tahun 1182, Ken Arok mengawali hidupnya dari masa kecil yang kelam dan penuh lika-liku.

Asal Usul dan Masa Kecil yang Penuh Kejahatan

Di balik kejayaannya, Ken Arok memiliki asal-usul yang tidak jelas. Dikenal sebagai putra seorang pembantu di Kerajaan Kediri, Ken Arok dibuang oleh sang ibu setelah dilahirkan. Masa kecilnya terombang-ambing dalam kemiskinan dan kerasnya jalanan, menuntunnya pada dunia kriminal dan menjadikannya pencuri ulung.

Pertemuannya dengan Lembong, seorang pencuri ulung, menjadi titik balik dalam hidup Ken Arok. Ia dididik dan diasuh dalam lingkungan penuh kejahatan, menempa karakternya yang ambisius dan tidak kenal takut. Ken Arok muda menjelma menjadi sosok berbahaya, dihantui bayang-bayang masa lalunya yang kelam.

Pertemuan yang Mengubah Takdir: Mpu Lohgawe dan Ramalan Ken Dedes

Takdir kemudian mempertemukan Ken Arok dengan Mpu Lohgawe, seorang brahmana yang melihatnya sebagai titisan dewa. Di bawah bimbingan Mpu Lohgawe, Ken Arok dibawa ke Tumapel dan bekerja sebagai pengawal bagi Tunggul Ametung, penguasa Tumapel saat itu.

Di sanalah Ken Arok bertemu dengan Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, yang kecantikannya memikat hatinya. Ramalan Mpu Lohgawe tentang Ken Dedes yang akan melahirkan raja besar semakin membakar ambisi Ken Arok untuk memilikinya.

Ambisi Berdarah: Pembunuhan Tunggul Ametung dan Kutukan Mpu Gandring

Terobsesi dengan Ken Dedes dan tahta Tumapel, Ken Arok merancang strategi licik untuk menyingkirkan Tunggul Ametung. Ia memesan keris sakti kepada Mpu Gandring, seorang ahli pembuat pusaka. Namun, karena tidak sabar menunggu, Ken Arok membunuh Mpu Gandring dan mengambil keris tersebut sebelum selesai. Kemarahan Mpu Gandring menjelang ajalnya melahirkan kutukan bahwa keris itu akan membunuh tujuh penguasa, termasuk Ken Arok sendiri.

Dengan keris Mpu Gandring di tangan, Ken Arok melancarkan aksinya. Ia menusukkan keris tersebut ke dada Tunggul Ametung dalam momen yang tepat, membunuhnya dan merebut tahta Tumapel. Tak lama setelahnya, Ken Arok menikahi Ken Dedes, mengukuhkan posisinya sebagai penguasa[3][4].

Menuju Puncak Kekuasaan: Pendirian Kerajaan Singasari

Ambisi Ken Arok tak berhenti di situ. Ia menantang Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri, memicu perang besar antara Tumapel dan Kediri. Kemenangan Ken Arok mengantarkannya mendirikan Kerajaan Singasari pada tahun 1222, menandai era baru di tanah Jawa.

Jejak Berdarah Menuju Singgasana

Kisah Ken Arok adalah kisah tentang ambisi, pengkhianatan, dan perebutan kekuasaan yang berlumuran darah. Masa kecilnya yang kelam dan perjalanannya yang penuh lika-liku menjadi bukti bahwa takdir manusia tak terduga. Pembunuhan Tunggul Ametung dan kutukan Mpu Gandring menjadi pengingat bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan ambisi yang tak terkendali dapat membawa kehancuran.

Ken Arok, sang pendiri Singasari, meninggalkan jejak sejarah yang kompleks dan penuh misteri. Kisah hidupnya menjadi cerminan sisi gelap manusia, namun juga kegigihannya dalam meraih ambisi.

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Ken_Arok

Related posts